Sejarah Singkat Kerajaan Inggris
Selanjutnya, dikatakan dalam laman History, Raja Inggris yang pertama adalah Athelstan yang bertakhta sejak 925 sampai 939 Masehi. Kemudian, sejak rezim William the Conqueror, peralihan kepemimpinan ditetapkan dari raja kepada anak laki-laki pertama.
Namun, hal ini diubah pada tahun 1702 M ketika Parlemen Inggris memberikan Act of Settlement, yang menyatakan bahwa disebabkan wafatnya Raja William III, gelar penguasa akan diserahkan kepada Anne dan keturunannya. Hal ini berarti para perempuan juga bisa mewarisi takhta, selama tidak ada laki-laki yang dapat menduduki posisi itu.
Pada waktu itu, hukum umum di Inggris menyatakan bahwa ahli waris laki-laki menjadi pewaris sebelum saudara perempuan mereka. Dengan kesepakatan kekuasaan Gereja Inggris pula, Act of Settlement pun menyatakan bahwa setiap ahli waris yang menikah dengan seorang Katolik Roma, akan dihapus dari garis suksesi.
Aturan mengenai siapa pewaris takhta Kerajaan Inggris tidak diperbarui lagi sampai tahun 2013, saat Parlemen menyetujui Succession to the Crown Act. Peraturan ini kemudian menggeser garis suksesi ke sistem primogeniture absolut. Maksudnya, kerajaan akan diteruskan ke pewaris sulung, tak peduli apa pun jenis kelamin mereka.
Sri Sultan Hamengku Buwono II (1792-1828)
Sri Sultan Hamengku Buwono II memiliki nama kecil RM Sundoro dan lahir pada tanggal 7 Maret 1750. Ia merupakan putra dari Sultan Hamengku Buwono I dan ibunda Kanjeng Ratu Kadipaten.
RM Sundoro merupakan sosok yang keras dan anti terhadap Belanda maupun kolonialisme. Ia banyak melakukan perlawanan terhadap VOC Belanda maupun kolonial Inggris.
Ia wafat pada 3 Januari 1828 karena jatuh sakit dan dimakamkan di Kotagede, tepat pada saat berkecamuknya Perang Jawa.
Daftar Raja dan Ratu Inggris Sejak Pertama sampai Sekarang
Kembali mengutip dari Britannica, berikut ini daftar raja dari era Britania (Raja-raja Wessex), Inggris, Britania Raya, dan United Kingdom beserta asal dinasti dan waktu mereka memerintah:
Sri Sultan Hamengku Buwono X (1989-sekarang)
Sultan Hamengku Buwono X memiliki nama kecil bendara Raden Mas Herjuno Darpito. Ia merupakan putra dari Sultan Hamengku Buwono IX dan istri keduanya RA Siti Kustina. Ia lahir pada tanggal 2 April 1946 di Yogyakarta.
Setelah dewasa, ia ditunjuk ayahandanya sebagai Pangeran Lurah atau yang dituakan di antara semua pangeran di Keraton Yogyakarta.
Sultan Hamengku Buwono X merupakan Raja Kesultanan Yogyakarta sekaligus sebagai Gubernur Daerah istimewa Yogyakarta (DIY) saat ini.
Demikian penjelasan mengenai biografi singkat raja Keraton Jogja dari awal berdiri hingga sekarang. Semoga dapat menambah wawasan kalian ya, detikers!
Artikel ini ditulis oleh Genis Naila Alfunafisa peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Sri Sultan Hamengku Buwono VI (1855-1877)
Lahir dengan nama kecil Raden Mas Mutojo, Sultan Hamengku Buwono VI lahir pada tanggal 10 Agustus 1821. Ia merupakan putra dari Sultan Hamengku Buwono IV dan permaisuri Gusti Kanjeng Ratu Kencono.
Ia diangkat menjadi sultan dengan gelar Sultan Hamengku Buwono VI untuk menggantikan sang kakak Sultan Hamengku Buwono V yang meninggal dalam kondisi belum memiliki putra.
Pada usianya yang ke 56 tahun, ia wafat pada tanggal 20 Juli 1877 dan dimakamkan di Astana Besiyaran, Pajimatan, Imogiri, sama seperti raja- raja sebelumnya.
Sri Sultan Hamengku Buwono VII (1877-1921)
Sultan Hamengku Buwono VII lahir pada tanggal 4 Februari 1839 dengan nama kecil Gusti Kanjeng Ratu Sultan (Gusti kanjeng Ratu Hageng). Ia merupakan putra dari Sultan Hamengku Buwono VI.
Sejak usianya yang ke 36 tahun, ia menggantikan posisi ayahnya sebagai sultan setelah Sultan Hamengku Buwono IV wafat. Pada tanggal 22 Desember 1877 ia resmi naik tahta dengan gelar Sultan Hamengku Buwono VII dan berhasil meningkatkan industrialisasi di masa pemerintahannya.
Video: Digitalisasi, Tekan Biaya Operasional & Bikin Apotek Lebih Cuan
TRIBUNNEWS.COM - Ratu Elizabeth II telah meninggal dunia pada usia 96 tahun, Kamis (8/9/2022) di Kastil Balmoral, Skotlandia.
Elizabeth II merupakan raja terlama di Inggris, yang memerintah selama 70 tahun.
Dengan meninggalnya Ratu Elizabeth II, maka Pangeran Charles akan menjadi penerus takhta Kerajaan Inggris sebagai Raja Charles III.
Britania Raya adalah monarki konstitusional, di mana raja berbagi kekuasaan dengan pemerintah yang terorganisir secara konstitusional.
Raja atau ratu yang memerintah adalah kepala negara.
Semua kekuatan politik berada di tangan perdana menteri (kepala pemerintahan) dan kabinet, dan raja harus bertindak atas saran mereka.
Baca juga: Prosesi Pemakaman Ratu Elizabeth II akan Berlangsung Selama 10 Hari
Berikut ini daftar raja dan ratu Inggris dari pertama hingga sekarang, dikutip dari Britannica:
Egbert: Dinasti Saxon (802-839 M)
Aethelwulf: Saxon (839-856/858 M)
Aethelbald: Saxon (855/856-860 M)
Aethelberht: Saxon (860-856/866 M)
Aethelred I: Saxon (865/866-871 M)
Alfred the Great: Saxon (871-899 M)
Belanja di App banyak untungnya:
Kantor Cabang Singapura PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk (BNI) mendapatkan lisensi dari Financial Secretary sejak tanggal 1 Oktober 1955. Kemudian BNI Singapura mulai resmi beroperasi sejak tanggal 14 Oktober 1955. Terletak di jantung kawasan pusat bisnis Singapura, BNI Singapura adalah cabang BNI pertama yang di buka di luar negeri serta merupakan satu-satunya Bank Indonesia yang memiliki lisensi Full-Bank di Singapura.
Dengan jaringan kantor kami yang luas di seluruh Indonesia dan di seluruh dunia, kami dapat menyediakan layanan perbankan terkemuka yang meliputi :
LPB City Plaza810 Geylang Road, City Plaza #01-100/101 Singapore 409286.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Singapore BranchBNI Tower 30 Raffles Place #26-01 & #27-01 Singapore, 048622
Kerajaan Inggris adalah sebuah monarki konstitusional, yang artinya raja atau penguasa berbagi kekuasaan dengan pemerintah yang terorganisir secara konstitusional. Raja atau ratu yang berkuasa merupakan kepala negara.
Namun, kekuatan politik terletak di perdana menteri sebagai kepala pemerintahan, sekaligus para kabinet. Di samping itu, pihak monarki harus bertindak sesuai dengan saran mereka.
Kekuasaan Inggris dapat ditelusuri sejak Dinasti Saxon, di mana dikatakan dalam Ensiklopedia Britannica, penguasa pertamanya adalah Egbert. Dia berkuasa sejak 802-839 Masehi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah kepemimpinan Britania oleh Dinasti Saxon ini kemudian berlanjut hingga beberapa sosok pemerintah, lalu berhenti pada Edward the Elder yang memimpin dari tahun 899-924 Masehi. Kekuasaan Britania itu kemudian berlanjut dengan kekuasan Inggris.
Sri Sultan Hamengku Buwono I (1755-1792)
Sri Sultan Hamengku Buwono alias Pangeran Mangkubumi merupakan pendiri dan pembangun Keraton Yogyakarta. Ia lahir pada tanggal 5 Agustus 1717 dengan nama Bendara Raden Mas (BRM) Sujono. Ia merupakan putra dari Sunan Amangkurat IV melalui istri selirnya yang bernama Mas Ayu Tejawati.
Pangeran Mangkubumi merupakan sosok yang dikenal sangat cakap dalam olah keprajuritan dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budaya Jawa. Ia berhasil memenangkan sayembara untuk memadamkan pemberontakan Sambernyawa dan peristiwa Geger Pecinan yang dipimpin oleh Sunan Kuning dan Pangeran Sambernyawa.
Beliau dinobatkan menjadi Raja pertama Ngayogyakarta dengan gelar Sri Sultan Hamengku Buwono I usai ditandatanganinya Perjanjian Giyanti pada tanggal 13 Maret 1755. Sultan Hamengku Buwono I kemudian wafat pada tanggal 24 Maret 1792 dan dimakamkan di Astana Kasuwargan, Pajimatan, Imogiri.
Sejak saat itu, hak untuk memimpin dan menguasai Kasultanan Yogyakarta dilakukan dengan sifat turun menurun.
Sri Sultan Hamengku Buwono VIII (1921-1939)
Sultan Hamengku Buwono VIII lahir pada tanggal 3 Maret 1880 dengan nama Gusti Raden Mas Sujadi. Ia merupakan putra dari Sri Sultan Hamengku Buwono VII dan Gusti Kanjeng Ratu Mas.
Pada saat dewasa, Gusti Raden Mas Sujadi mendapatkan gelar sebagai 'Gusti Pangeran Haryo Puruboyo' sebelum akhirnya diangkat menjadi sultan dengan gelar Sultan Hamengku Buwono VIII di tahun 1921.
Sri Sultan Hamengku Buwono IX (1940-1988)
Sultan Hamengku Buwono IX memiliki nama kecil Gusti Raden Mas Dorodjatun. Ia lahir pada tanggal 12 April 1912, dan merupakan putra kesembilan dari Sri Sultan Hamengku Buwono VIII dengan istri kelimanya, Raden Ajeng Kustilah atau Kanjeng Ratu Alit.
Berbeda dengan raja-raja keraton sebelumnya, Sultan Hamengku Buwono IX besar di lingkungan luar keraton. Ia bahkan dititipkan ke pasangan Belanda ketika usianya masih empat tahun. Hal ini bertujuan agar kelak nantinya ia dapat hidup secara mandiri tanpa didampingi pengasuh.