Kayu bekas konstruksi
Kayu bekas konstruksi seperti papan dan balok kayu bisa menjadi limbah keras organik yang sulit terurai dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk diurai oleh mikroorganisme.
Serabut kelapa merupakan limbah keras organik yang cukup sulit diuraikan karena memiliki struktur yang keras dan kuat. Namun, serabut kelapa ini dapat diolah menjadi bahan baku untuk produk kerajinan tangan seperti tas, tempat tidur, kursi, dan sebagainya.
Batang jagung juga termasuk limbah keras organik yang sulit terurai karena memiliki serat-serat yang cukup kuat. Namun, batang jagung ini dapat dijadikan bahan baku untuk industri pulp dan kertas.
Potongan kayu juga termasuk limbah keras organik yang sulit terurai. Namun, kayu ini dapat diolah menjadi berbagai produk seperti furnitur, produk kerajinan tangan, dan bahan bakar.
Kulit kacang-kacangan seperti kulit kacang almond, kulit kacang pistachio, dan kulit kacang tanah termasuk limbah keras organik yang sulit terurai. Namun, kulit kacang-kacangan ini dapat diolah menjadi bahan baku untuk berbagai produk, seperti tinta printer dan bahan perekat.
Sumber bahan baku daur ulang
Dapat dijadikan bahan baku daur ulang untuk menghasilkan produk baru, seperti pupuk organik dan kompos. Daur ulang limbah organik dapat membantu mengurangi jumlah limbah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir.
Jenis dan Karateristik Limbah Keras Organik
Ciri-ciri karateristik limbah keras organik sebagai berikut:
Limbah keras organik memiliki sifat yang padat dan keras sehingga sulit diubah bentuknya. Secara umum, limbah jenis ini tidak membahayakan bagi kesehatan dan lingkungan. Limbah keras organik biasanya berasal dari tumbuhan atau hewan yang memiliki struktur keras dan sulit diurai oleh mikroorganisme pembusuk.
Baca juga: Cara Migrasi Dari Mendeley ke Zotero Dengan File BibTex
Meskipun limbah keras organik sulit berubah bentuk, namun mikroorganisme masih dapat menguraikannya dengan cepat, tergantung pada ukuran dan kekerasan limbah tersebut. Sebagai contoh:
Oleh karena itu, limbah keras organik dapat diolah menjadi produk-produk bernilai seperti pulp dan kertas, biofuel, serta berbagai produk kerajinan tangan.
Baca juga: Karakter: Pengertian, Unsur, Jenis, dan Pembentuknya
Selain itu, pengolahan limbah keras organik menjadi pupuk organik atau bahan baku untuk industri juga dapat membantu mengurangi beban lingkungan akibat limbah.
Mengandung banyak air
Biasanya, limbah organik memiliki banyak kandungan air. Selama proses pembusukan, kandungan air tersebut akan menguap dan akhirnya mengering.
Bagian keras dari tumbuhan lainnya
Selain itu, bagian keras dari tumbuhan lainnya seperti kulit kayu, daun kering, dan akar tanaman juga termasuk limbah keras organik yang sulit terurai, namun dapat diolah menjadi pupuk organik atau bahan baku untuk industri kertas, pembuatan bahan bangunan, dan sebagainya.
Apakah kamu pernah menyadari bahwa kulit telur sebenarnya merupakan limbah organik yang sulit diurai? Hal ini mungkin sering terlewatkan karena kulit telur biasanya dihasilkan dari sampah rumah tangga. Karena kulit telur yang keras memerlukan waktu yang lebih lama untuk terurai, maka kita perlu berhati-hati dan mengelolanya dengan lebih baik untuk proses daur ulang yang lebih efektif.
Beragam jenis kerang dengan bentuk yang bervariasi hidup di perairan Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati. Kerang, atau mollusca dalam bahasa Latin, adalah hewan air yang memiliki cangkang. Namun, cangkang yang keras ini tidak dapat dikonsumsi oleh manusia.
Oleh karena itu, cangkang kerang biasanya dibuang dan menjadi limbah jika tidak diolah dengan baik. Cangkang kerang berasal dari makhluk hidup dan memiliki sedikit kandungan air, sehingga memiliki tekstur yang keras dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk terurai dengan baik.
Walau sisik ikan berasal dari makhluk hidup, kandungan air pada sisik ikan terbilang sedikit, seperti yang diketahui, sisik ikan memiliki tekstur yang keras dan sulit untuk terurai dengan baik.
Tulang ikan juga memiliki kandungan air yang sedikit seperti sisik ikan, sehingga sulit untuk terurai. Sebagaimana sisik ikan, tulang ikan memiliki tekstur yang keras.
Sekam padi merupakan lapisan kering dan bersisik yang tidak dapat dikonsumsi, yang berasal dari padi setelah digiling. Fungsinya adalah melindungi bagian dalam padi. Berbeda dengan beras yang dapat dimasak dan dikonsumsi, sekam padi memiliki kandungan air yang sedikit sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk terurai.
Mengurangi biaya pengelolaan limbah
Pengelolaan limbah organik dengan baik dapat membantu mengurangi biaya pengelolaan limbah dan meningkatkan efisiensi pengelolaan limbah. Hal ini dapat membantu menghemat sumber daya dan meningkatkan keberlanjutan lingkungan.
Kulit biji dari buah dan sayur
Kulit biji dari buah sayur merupakan salah satu contoh limbah organik karena memiliki kandungan air yang tinggi dan mudah membusuk.
Tulang ikan juga merupakan termasuk golongan sampah dan biasanya limbah organik ini dihasilkan oleh tempat makan.
Kotoran hewan merupakan salah satu limbah organik dengan memiliki manfaat yang cukup baik.
Baca juga: Begini Proses Pengolahan Limbah Cair Secara Fisika
Salah satu contohnya adalah kotoran sapi yang dapat dimanfaatkan menjadi biogas alam.
Kayu merupakan salah satu limbah organik yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi yang terbarukan karena mengandung sellulosa.
Dedaunan yang rontok dari pohon merupakan salah satu limbah organik yang dapat digunakan sebagai bahan utama kompos.
tirto.id - Limbah, jika dilihat dari senyawanya, dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni limbah organik dan anorganik. Limbah organik mudah ditemui di kehidupan sehari-hari karena berasal dari bahan alami.
Dari segi istilah dalam materi Prakarya, pengertian limbah organik adalah limbah yang mengandung unsur karbon dan mudah terurai atau membusuk. Contoh limbah organik dalam kehidupan sehari-hari, seperti kulit sayur, kulit buah, kotoran hewan, sisa makanan, dan lain sebagainya.
Sementara itu, dari segi kemudahan penguraian maupun pengolahannya, limbah dapat dibedakan menjadi limbah lunak serta limbah keras. Limbah lunak adalah limbah yang bersifat lembut, empuk, dan mudah dibentuk. Limbah lunak juga dapat dikategorikan menjadi 2 jenis, yakni limbah lunak organik dan limbah lunak anorganik.
Limbah lunak bisa mengalami proses pelapukan jauh lebih cepat daripada limbah keras. Karena itu, limbah lunak organik bisa didefinisikan sebagai limbah yang mengandung unsur karbon, mudah terurai atau membusuk, serta memiliki sifat lembut, empuk, dan mudah dibentuk.
Mengutip buku Prakarya Kelas VII (2017) yang diterbitkan Kemdikbud, limbah lunak organik lebih banyak berasal dari tumbuh-tumbuhan. Meskipun limbah lunak organik mudah terurai dan membusuk, ia tetap berpotensi untuk diolah menjadi barang kerajinan. Namun, pengolahan limbah lunak organik harus tepat agar bisa menjadi bahan kerajinan yang berkualitas dan tahan lama.
Contoh limbah lunak organik yang bisa diolah menjadi bahan kerajinan adalah sebagai berikut:
Limbah lunak organik disebut pula limbah basah. Penyebabnya, limbah ini memiliki kandungan air yang tinggi. Hal itulah yang membuat limbah lunak organik mudah membusuk jika tidak segera diolah. Pengolahan semua limbah tersebut harus dilakukan secara tepat sehingga diperoleh hasil akhir yang baik berupa bahan baku kerajinan.
Manfaat Limbah Organik
Berikut adalah beberapa manfaat limbah organik:
Dijadikan pupuk organik yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas pertanian. Pupuk organik lebih ramah lingkungan dan memiliki kandungan nutrisi yang lebih baik dibandingkan dengan pupuk kimia.
Menjadi Kerajinan Tangan
Ternyata, limbah organik dapat dijadikan bahan kerajinan tangan. Sebagai contoh, eceng gondok yang dikeringkan dan dibakar dapat diubah menjadi tas yang cantik. Selain itu, tempurung kelapa juga dapat diolah menjadi peralatan makan seperti mangkuk, cangkir, dan teko minuman.
Berasal dari sisa bahan alam
Limbah organik berasal dari sisa bahan alam. Jika limbah organik dihasilkan dari proses olahan manusia, ia tidak melalui proses panjang dan di dalamnya tidak memuat banyak zat kimiawi.
Limbah organik cenderung mudah membusuk, tanpa perlu melewati berbagai proses pengolahan.
Mikroba atau kuman pengurai yang ada di dalam tanah mampu menghancurkan limbah atau sampah.
Dengan demikian, jika limbah organik dikubur di dalam tanah dengan cara yang benar, kondisi di dalam atau dasar tanah tidak akan tercemar.
Baca juga: Kampanye UNICEF #DihantuiTai, Ini Dampak Kuman Limbah Tinja yang Masuk ke dalam Tubuh